Lengkuas merah mengandung minyak atsiri, resin, fenol dan flavonoid yang bisa menghambat pertumbuhan bakteri dan sudah ada uji fitokimia ekstrak rimpang lengkuas merah sehingga di ketahui beberapa kandungan fitokimia ekstrak rimpang lengkuas merah adalah alkaloid, saponin, triterpenoid, glikosida, flavonoid dan fenolik.
Hasil uji fitokimia ekstrak lengkuas merah denga berbagai jenis perlarut :
Hasil uji fitokimia ekstrak lengkuas merah denga berbagai jenis perlarut :
Hasil Uji Fitokimia Ekstrak Rimpang Lengkuas Merah |
- Alkaloid
Alkaloid adalah golongan senyawa basa bernitrogen yang kebanyakan heterosiklik yang banyak terdapat pada tumbuhan. Alkaloid merupakan golongan terbesar dari metabolit sekunder tanaman. Bioaktif jenis alkaloid umumnya larut pada pelarut organik nonpolar akan tetapi ada bebeapa kelompok seperti pseudoalkaloid dan protoalkaloid yang larut pada pelarut polar seperti air. Semua alkaloid mengandung paling sedikit satu atom nitrogen yang biasanya bersifat basa, biasanya dalam kadar kecil dan harus dipisahkan dari campuran senyawa yang rumit yang berasal dari bagian tumbuhan.
- Saponin
Saponin merupakan satu senyawa yang termasuk dalam golongan glikosida yang apabila dihidrolis secara sempurna akan di dapatkan gula dan satu fraksi non gula yang disebut sapogegenin yang terdapat pada hampir semua tanaman. Setiap tanaman mengandung beberapa jenis saponin yang sifatnya berbeda satu sama lain, dan juga saponin adalah jenis glikosida triterpenoid dan sterol yang banyak di temukan dalam tumbuhan dengan konsentrasi tinggi pada bagian-bagian tertentu dan di pengaruhi oleh varietas tanaman serta tahap pertumbuhan. Saponin merupakan senyawa yang berasa pahit menusuk, bebusa dalam air dan larut dalam air dan alkohol serta tidak larut dalam eter.
- Triterpenoid
Senyawa triterpenoid adalah senyawa yang kerangka karbonnya berasal dari enam satuan isoprena dan secara biosintetis di turunkan dari hidrokarbon C30 asiklik yaitu skualena. Triterpenoid dapat di bagi menjadi empat kelompok senyawa yaitu triterpen sebenarnya, steroid, saponin, dan glikosida jantung. Terpenoid memiliki struktur lipofilik yang dapat menyebabkan kerusakan membaran sel sehingga menyebabkan kematian sel. Sifat nonpolar terpenoid mudah menembus membran sel atau membran organel dalam sel pada sisi hidrofobik sehingga menyebabkan permeabilitas membran sel terganggu. Senyawa tanin merupakan komponen zat organik derivat polimer glikosida yang terdapat dalam bermacam-macam tumbuhanm, terutama tumbuhan keping dua atau dikotil. Ekstrak tanin terdiri dari campuran senyawa polifenol yang sangat kompleks dan biasanya tergabung dengan karbohidrat rendah.
- Flavonoid
Senyawa flavonoid merupakan golongan terbesar dari senyawa polifenol oleh karena itu larutan ekstrak yang mengandung komponen flavonoid akan berubah warna jika diberi larutan basa atau amonia. Flavonoid merupakan senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada tanaman hijau, kecuali alga yang lazim di temukan pada tumbuhan tingkat tinggi (Angiospermae) adalah flavon dan flavenol, isoflavon dan flavenon. Sifat fisika dan kimia flavonoid antaralain adalah larutan dalam air, sedangkan dalam bentuk glikosida yang termetilisasi larut dalam eter, namun tidak larut dalam petroleum eter.
Senyawa flavonoid dapat diklasifikasikan ke beberapa golongan yaitu flavan, flavanol, flavanono dan flavon. Senyawa ini merupakan zat warna merah, ungu dan biru serta bagian zat warna kuning yang terdapat pada tanaman. Fungsi lain flavonoid yang lain bagi tumbuhan adalah sebagai zar pengatur tumbuh, pengatur proses fotosintesis, sebagai zat antimikroba, antivirus dan antiinsektida
- Fenolik
Senyawa fenolik terdiri atas molekul-molekul besar dengan beragam struktur karakteristik utamnya adalah adanya cincin aromatik yang memiliki gugus hidroksil termasuk kedalam kelompok flavonoid. Fenol bersifat asam, karena sifat gugus -OH yang mudah melepaskan diri dan memiliki kemampuan membentuk senyawa kelat dengan logam, mudah teroksidasi dan membentuk polimer yang menimbulkan warna gelap. Senyawa fenolik cenderung mudah larut dalam air karena pada umunya sebagian senyawa fenolik berikatan dengan ester dan bagian lainya berikatan dengan gula sebagai glikosida sederhana. Adanya ikatan glikosida dapat meningkatkan kepolaran dari senyawa fenolik sehingga senyawa fenolik dalam tanaman mudah terekstraksi dan dapat memberikan konstribusi sebagai sumber antioksidan.