Antimikroba adalah suatu zat yang mampu mengganggu pertumbuhan dan metabolisme mikroba. Mekanisme kerja antimikroba antaralain dengan jalan merusak dinding sel, merusak membran, sitoplasma, mendenaturasi protein sel dan menghambat kerja enzim dalam sel. Zat antimikroba adalah komponen yang bersifat dapat menghambat pertumbuhan bakteri atau kapang (Bakteristatik atau Fungistatik) atau membunuh bakteri atau kapang (Bakterisidal atau Fungisidal). Beberapa zar antimikroba bersifat bakteriostatik pada konsentrasi rendah dan bersifat bakteriosidal pada konsentrasi tinggi.
Beberapa tanaman menghasilkan senyawa medisinal yang bermanfaat, fitokemikal antimikroba yang bermanfaat dapat dibagi ke dalam beberapa kategori yang meliputi fenolik dan folifenol, tepenoid dan minyak esensial, alkaloid, lektin, polipetida, campuran dan senyawa lain.
Beberapa tanaman menghasilkan senyawa medisinal yang bermanfaat, fitokemikal antimikroba yang bermanfaat dapat dibagi ke dalam beberapa kategori yang meliputi fenolik dan folifenol, tepenoid dan minyak esensial, alkaloid, lektin, polipetida, campuran dan senyawa lain.
- Mekanisme Penghambatan Senyawa Antimikroba
Mekanisme penghambatan mikroba oleh senyawa antimikroba disebabkan oleh beberapa faktor yaitu :
1. Terjadinya gangguan pada senyawa penyusun dinding sel
Gangguan pesenyawa penyusun dinding sel terjadi karena adanya komponen lipofilat senyawa antimikroba pada dinding atau membran sel sehingga terjadi perubahan komposisi penyusun dinding sel. Senyawa antimikroba lebih efektif terhadap bakteri gram positif dari pada bakteri gram negatif. Hal ini disebabkan pada bakteri gram positif 90% dinding selnya terdiri dari lapisan peptidoglikan yang rentan terhadap senyawa antimikroba selebihnya adalah asam teikoat. Bakteri gram negatif dinding selnya terdiri atas 5-20% peptidoglikan, selebihnya terdiri dari protein, lipoprotein dan lipopolisakarida.
2. Adanya peningkatan permeabilitas membran sel yang dapat menyebabkan kehilangan komponen penyusun sel.
Senyawa antimikroba dapat mengganggu dan mempengaruhi integritas membran sitoplasma yang dapat menyebabkan kebocoran materi intraseluler seperti senyawa penol yang dapat mengakibatkan lisis sel dan menyebabkan denaturasi protein, menghambat pembentukan protein sitoplasma dan asam nukleat dan menghambat ikatan ATP-ase pada membran sel.
3. Terjadinya inaktivasi enzim
Senyawa antimikroba akan mengganggu kerja enzim yang digunakan mikroba untuk beraktivitas sehingga enzim akan memerlukan jumlah besar untuk melangsungkan aktivitasnya. Akibatnya energi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan mikroba berkurang sehingga aktivitas mikroba menjadi terhambat atau jika kondisi ini berlangsung lama dan mengakibatkan pertumbuhan mikroba terhenti.
4. Terjadinya kerusakan fungsi material genetik
Senyawa antimikroba mengganggu pembentukan asam nukleat (RNA dan DNA) yang menyebabkan terganggunya transfer informasi genetik yang selanjutnya akan menginaktivasi atau merusak materi genetik sehingga terganggunya proses pembelahan sel untuk pembiakan.
1. Terjadinya gangguan pada senyawa penyusun dinding sel
Gangguan pesenyawa penyusun dinding sel terjadi karena adanya komponen lipofilat senyawa antimikroba pada dinding atau membran sel sehingga terjadi perubahan komposisi penyusun dinding sel. Senyawa antimikroba lebih efektif terhadap bakteri gram positif dari pada bakteri gram negatif. Hal ini disebabkan pada bakteri gram positif 90% dinding selnya terdiri dari lapisan peptidoglikan yang rentan terhadap senyawa antimikroba selebihnya adalah asam teikoat. Bakteri gram negatif dinding selnya terdiri atas 5-20% peptidoglikan, selebihnya terdiri dari protein, lipoprotein dan lipopolisakarida.
Perbedaan Struktur Dinding Bakteri Gram Positif dan Bateri Gram Negatif |
2. Adanya peningkatan permeabilitas membran sel yang dapat menyebabkan kehilangan komponen penyusun sel.
Senyawa antimikroba dapat mengganggu dan mempengaruhi integritas membran sitoplasma yang dapat menyebabkan kebocoran materi intraseluler seperti senyawa penol yang dapat mengakibatkan lisis sel dan menyebabkan denaturasi protein, menghambat pembentukan protein sitoplasma dan asam nukleat dan menghambat ikatan ATP-ase pada membran sel.
3. Terjadinya inaktivasi enzim
Senyawa antimikroba akan mengganggu kerja enzim yang digunakan mikroba untuk beraktivitas sehingga enzim akan memerlukan jumlah besar untuk melangsungkan aktivitasnya. Akibatnya energi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan mikroba berkurang sehingga aktivitas mikroba menjadi terhambat atau jika kondisi ini berlangsung lama dan mengakibatkan pertumbuhan mikroba terhenti.
4. Terjadinya kerusakan fungsi material genetik
Senyawa antimikroba mengganggu pembentukan asam nukleat (RNA dan DNA) yang menyebabkan terganggunya transfer informasi genetik yang selanjutnya akan menginaktivasi atau merusak materi genetik sehingga terganggunya proses pembelahan sel untuk pembiakan.