Buah Pala,Bagian-Bagian Buah Pala Serta Komposisi Daging Buah dan Biji Pala Setiap 100 Gram

Buah pala merupakan bagian dari tanaman pala yang memiliki nilai ekonomis. Buah pala terdiri dari empat bagian yaitu daging buah, fuli, tempurung dan biji. Buah pala dan fuli merupakan dua produk besar dari tanaman pala dan diketahui sebagai rempah. Seluruh bagian dari buah pala dapat di manfaatkan untuk berbagai keperluan seperti dijadikan rempah dan minyak pala yang bisa digunakan sebagai obat-obatan. Daging buah memiliki persentase yang lebih besar di bandingkan dengan bagian lain, seperti terdapat pada tabel namun baru sebagian kecil saja yang dapat di manfaatkan.

Daging buah pala di sulawesi utara di buang sebagai limbah setelah di ambil biji dan fulinya. Selain itu, komoditi pala di maluku utara memiliki tingkat produksi biji sebesar 2.788 ton atau 32,32% dari total produksi nasional dengan luas areal sebesar 16.506 ha. Jumlah produksi yang begitu besar sangat di sayangkan bila hanya berakhir sebagai limbah.
buah pala
Bagian-Bagian Buah Pala




Perbaikan dan modifikasi produk olahan pala yang sudah ada seperti manisan pala, selai pala, dodol pala, dan sirup pala maupun pengembangan produk olahan strategis dengan memanfaatkan limbah daging buah pala akan memberikan keuntungan ganda. Daging buah pala yang semula sebagai limbah serta mengalami transpormasi menjadi produk pangan olahan akan bernilai ekonomis tinggi.

Buah pala memiliki daging yang cukup tebal dan beratnya lebih dari 70% dari berat buah, bewarna putih kekuningan, berisi cairan bergetah yang encer dan memiliki sifat astringensia. Buahnya berbentuk peer, lebar, ujungnya meruncing, kulitnya licin, berdaging, dan cukup banyak mengandung air. Buah pala untuk keperluan rempah umumnya di panen saat berusia 9 bulan sejak persarian bunga.

Buah pala dapat di petik langsung bila sudah matang petik dan dapat pula di pungut dari buah yang sudah berjatuhan. Buah pala yang terbelah dua menandakan telah tiba waktu panennya, sedangkan buah yang jatuh dari pohonnya harus segera di ambil untuk menghindari terjadinya pencemaran oleh hama bubuk biji Poecilips myristiceae dan cendawan yang dapat menyebabkan busuknya biji pala.

Persentase Berat dari Bagian-Bagian Buah Pala

Persentase Berat Dari Bagian-bagian Buah Pala

Untuk memperpanjang umur simpan umumnya buah pala mengalami pengeringan yang di lakukan pada tray berukuran besar. Buah pala tanpa tempurung di keringkan di bawah sinar matahari sehingga biji pala mengeluarkan suara bila buah pala di gocangkan. Proses pengeringan buah pala umumnya berlangsung selama seminggu.

Biji dan fuli dari buah pala yang masih muda umumnya dimanfaatkan sebagai bahan baku minyak pala karena kandungan minyak atsirinya yang jauh lebih tinggi dari pada biji yang berasal dari buah yang sudah tua. Kadar minyak atsiri dari buah pala muda 4-5 bulan berkisar antara 8-17% atau rata-rata 12% .

Tempurung biji di selubungi oleh selubung biji yang berbentuk yang berbentuk jala, berwarna merah terang. Selubung biji atau aril seiring disebut sebagai fuli atau bunga pala. Fuli dari buah pala yang belum matang petik berwarna kuning pucat, bila di keringkan akan berwarna coklat muda. Fuli dari buah yang matang petik berwarna merah cerah yang bila dikeringkan akan berubah warna menjadi merah coklat, namun dalam penyimpanan yang lama dapat berubah menjadi kuning tua hingga kunig jerami.

Menurut Hustiany 1994, daging buah pala mengandung 29 komponen volatil dengan 23 komponen yang teridentifikasi pada saat ini dan 6 komponen lainnya yang belum teridentifikasi. Komponen-komponen yang paling banyak terkandung dalam minyak atsiri daging buah pala adalah α-pinen, ▲ -3-karen, D-limonen, α-terpinen, 13,8 mentatrien, y-terpinen, α-terpinol, safrol, dan myristisin.


Komposisi Daging Buah dan Biji Pala Setiap 100 Gram Bahan

Komposisi Buah Pala

Umumnya pala di jadikan rempah dan minyak pala yang kemudian di manfaatkan sebagai obat-obatan, Minyak pala di gunakan pada industri obat-obatan sebagai obat sakit perut, diare, dan bronchitis. Biji pala bersifat karmilatif atau peluruh angin, stomakik, stimulant, spasmolitik, dan antiemetic. Pala juga berguna untuk mengurangi flatulensi, meningkatkan daya cerna, mengobati diare dan mual.

Menurut Peter 2001, daging buah pala, fuli, oleoresin dan minyak atsiri yang di hasilkan dapat di gunakan pada industri makanan dan minuman. Produk dari buah pala yang sudah banyak di ketahui adalah bubuk pala yang biasa di manfaatkan sebagai bumbu dalam pengolahan pangan. Buah pala dan oleoresinnya di gunakan untuk mempersiapkan produk daging, sop, kecap, makanan panggang, produk kembang gula, puding, bumbu untuk daging dan sayuran sebagai penambah cita rasa susu.

Minyak atsiri dari pala juga digunakan sebagai aromaterapi, kandungan dari buah pala dan fuli seperti myristicin, elemicin, dan isoelemicin ketika digunakan dalam bentuk aroma akan bertindak sebagai penghilang stress. Beberapa perusahaan di jepang menggunakan aroma pala yang di alirkan melalui ventilasi sebagai aroma yang berperan untuk meningkatkan kinerja karyawannya.