Negara indonesia merupakan negara beriklim tropis yang terkenal dengan kekayaan alamnya berbagai macam flora dan fauna dapat di temui serta dapat di manfaatkan salah satu nya adalah lebah. Lebah merupakan hewan penghasil madu, royal jelly dan bee pollen yang telah umum di kenal masyarakat. Namun sebenarnya terdapat bahan lain yang dapat di manfaatkan yaitu sarangnya yang kaya akan propolis.
Indonesia memiliki beberapa spesies lebah diantaranya adalah Apis andreniformis s., Apis cerana F., Apis dorsata F., Apis florae F., Apis koschevnikovi buttel reepen.,Apis mellifera.,dan Trigona sp. Trigona sp merupakan lebah lokal yang banyak di jumpai di provinsi jawa barat khususnya daerah kuningan, majalengka, sumedang, tasik, garut dan ciamis. Di temukan pula di provinsi sulawesi selatan khususnya daerah luwu.
Lebah ini termasuk dari genus trigona dan merupakan lebah asli asia, masyarakat lokal biasanya memperoleh madu dari lebah tersebut dengan cara memeras sarangnya. Setelah itu sarangnya di buang karena di anggap limbah padahal sarang lebah trigona sp kaya akan propolis yang dapat digunakan sebagai obat herbal.
Jumlah propolis yang di hasilkan oleh trigona sp lebih banyak dibandingkan dengan lebah jenis lainnya. Menurut mayer 1981, propolis adalah sebuah resin aromatik yang di kumpulkan lebah pekerja dari kuncup, kulit tumbuhan, atau bagian-bagian lain tumbuhan. Propolis digunakan sebagai bahan perekat atau dempul pada sarang lebah.
Lebah memiliki kebiasaan untuk membangun dinding yang terbuat dari zat kimia atau propolis hanya didalam pintu masuk menuju sarangnya. Propolis memiliki warna mulai dari kuning sampai cokelat tua tergantung dari asal resin tersebut. Pada suhu hangat atau panas propolis memiliki tekstur yang halus dan lengket sedangkan pada suhu dingin atau mendekati titik beku propolis memiliki tekstur yang keras dan rapuh.
Propolis terdiri dari 45%-55% resin, 25%-35% lilin dan asam lemak, 10% minyak esensial, 5% pollen dan 5% senyawa organik dan mineral. Lebih dari 300 unsur dan zat kimia telah di temukan dan berbagai jenis propolis yaitu golongan flavonoid, asam benzoat dan turunannya, benzaldehida dan turunannya, asam cinamat, keton, fenol dan senyawa heteroaromatik, terpen dan sisquiterpen dan lainnya.
Komponen terbesar propolis adalah resin yang biasanya tersusun dari 50% atau lebih senyawa seperti flavonoid, fenol dan esternya. Kandungan bahan kimia serta komposisinya yang kompleks dan beragam membuat propolis mempunyai khasiat yang bermacam-macam salah satu diantaranya adalah sebagai antioksidan.
Antioksidan yang terkandung dalam propolis di sebabkan oleh adanya senyawa golongan flavonoid. Antioksidan adalah substansi yang di perlukan tubuh untuk menetralisir radikal bebas dan mencegah kerusakan yang di tumbulkan oleh radikal bebas terhadap sel normal. Radikal bebas meupakan suatu atom atau molekul yang sangat reaktif dan tidak stabil karena akan berusaha menetralisir dirinya dengan cara menarik elektron dari molekul atau atom yang ada di dekatnya sehingga terjadi reaksi berantai.
Sifat radikal bebas akan merusak sel-sel bahkan sampai ke inti sel yang bisa mengakibatkan terjadinya mutasi gen sehingga menyebabkan timbulnya kanker. Penggunaan propolis sudah semakin meluas di kalangan masyarakat tidak hanya digunakan sebagai obat tetapi sudah merambah ke kosmetik. Dan saya sendiri sudah merasakan manfaat dari propolis yang bisa menyembuhkan tipes, panas dalam, darah tinggi, atau bisa digunakan sebagai obat luka untuk mempercepat penyembuhan. Cara meminum obat propolis tentunya harus dengan kadar yang cukup contohnya anda bisa meneteskan 3 sampai 6 tetes propolis kedalam satu gelas air putih.
Produk-produk terdiri dari berbagai bentuk yaitu cair atau ekstrak propolis, powder, sirup, permen, semprot, krim, salep, pasta gigi, sampo, sabun, kapsul, kablet dan lipstik. Propolis cair atau ekstrak propolis bersifat lebih fleksibel arti nya dapat di pakai di bagian dalam maupun luar tubuh dan menimbulkan reaksi yang lebih cepat karena dapat langsung di serap oleh tubuh dengan cepat.
Ekstraksi propolis di dapatkan dari hasil ekstraksi propolis mentah dengan menggunakan pelarut tertentu. Ekstraksi propolis terdiri dari tiga tahap yaitu penambahan pelarut, proses maserasi dan pemekatan ekstrak propolis. Cara yang paling efektif untuk mengekstraksi komponen aktif propolis adalah dengan cara maserasi. Ekstraksi propolis dapat di lakukan dengan menggunakan beberapa jenis pelarut contohnya propilen glikol, alkohol atau etanol dan air.
Propilen glikol dan alkohol atau etanol dapat melarutkan komponen aktif lebih banyak di bandingkan air. Komponen bioaktif yang bersifat polar akan terekstrak oleh pelarut polar dan komponen yang bersifat non-polar akan terekstrak oleh pelarut non-polar. Komponen bioaktif propolis yang akan terekstraksi dengan menggunakan pelarut etanol adalah tanin, polifenol, poliasetilen, flavonol, terpenoid, sterol dan alkaloid. Ekstraksi dengan menggunakan konsentrasi alkohol yang berbeda akan menghasilkan jumlah komponen aktif dan karakteristik yang berbeda pula. Banyaknyan komponen aktif yang terekstrak dapat di lihat dari jumlah rendemen dan warna ekstrak yang di hasilkan.
0 comments:
Post a Comment