Ukuran lebah ini lebih kecil dibandingkan lebah yang lain yaitu sekitar 3mm-5mm dan sangat lincah bergerak karena sepasang sayap yang berukuran lebih panjang dari badannya. Lebah ini memiliki 3 pasang kaki beruas dan berduri sehingga mampu memegang erat polen yang di petiknya dari tanaman. Sarang trigona sp di tandai dengan adanya lubang kecil berukuran 3cm - 5 cm. Sarang lebah trigona sp biasanya dekat dengan pohon yang menghasilkan getah, getah tersebut digunakan untuk menghasilkan propolis untuk melindungi sarangnya.
Menurut departemen kehutanan 1985, trigona sp banyak di temui di daerah jawa barat dan sulawesi selatan karena memiliki dukungan lingkungan (vegetasi sumber nektar dan polen) yang cukup memadai. Pada umumnya lebah menyukai daerah-daerah dengan suhu 26 derajat celcius- 34 derajat celcius. Pada suhu di bawah 10 derajat celcius lebah tidak bisa terbang dan sebaliknya pada suhu lebih tinggi lebah merasa tidak nyaman sehingga lebih agresif.
Sarang lebah trigona sp, anonim 2012
|
Lebah menghasilkan beberapa produk yaitu madu, bee pollen, royal jelly, lilin dan propolis. Lebah trigona sp merupakan lebah yang tidak populer karena produktivitas madunya sangat rendah jika dibandingkan dengan lebah apis mellifera atau lebah madu. Walapun demikian lebah trigona sp memiliki keunggulan yaitu produktivitas propolis yang lebih tinggi dibandingkan dengan lebah apis mellifera dan lebah jenis lain. Hal tersebut di sebabkan karena trigona sp tidak memiliki sengar sehingga menghasilkan propolis lebih banyak untuk melindungi diri serta koloninya.
0 comments:
Post a Comment