Antioksidan merupakan senyawa pemberi elektron (electron donor) atau reduktan. Reaksi oksidasi menyebabkan terbentuknya radikal bebas yang sangat aktif yang dapat merusak struktur serta fungsi sel. Radikal bebas adalah suatu atom atau molekul yang tidak stabil dan sangat reaktif karena hanya memiliki satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan pada orbital terluarnya. Untuk mencapai kestabilan atom atau molekul radikal bebas akan bereaksi dengan molekul di sekitarnya untuk memperoleh pasangan elektron reaksi ini akan terus menerus dalam tubuh dan apabila tidak di hentikan akan menimbulkan berbagai penyakit.
Antioksidan yang baik akan bereaksi dengan radikal bebas segera setelah senyawa tersebut terbentuk. Keberadaan antioksidan akan mengikat radikal bebas dan molekul yang sangat reaktif sehingga kerusakan sel akan di hambat. Antioksidan bereaksi dengan radikal bebas dengan cara mengurangi konsentrasi oksigen, mencegah pembentukan singlet oksigen yang reaktif mencegah inisiasi rantai pertama dengan menangkap radikal primer seperti radikal hidroksil, mengikat katalis ion logam, mendekomposisi produk-produk primer radikal menjadi senyawa non radikal dan memutus rantai hidroperoksida.
Terdapat bebagai metode untuk mengukur aktivitas antioksidan yang terdapat dalam suatu bahan antara lain metode DPPH, metode peroksida, metode spektroskopi IR dan metode ORAC. Prinsip dari metode-metode tersebut adalah evaluasi terhadap aktivitas penghambatan proses oksidasi oleh senyawa-senyawa antioksidan yang terhadap dalam bahan pangan atau contoh ekstrak bahan alam.
Metode DPPH didasarkan kemampuan sampel yang mengandung senyawa bersifat antioksidan untuk menangkap hidrogen dari DPPH. DPPH akan bereaksi dengan senyawa antioksidan menghasilkan diphensilpycrilhydrazine yang bersifat non radikal dan dapat diindikasikan dengan perubahan warna ungu menjadi kunign pusat. Metode DPPH merupakan metode yang sederhana, cepat dan mudah untuk penapisan aktivitas penangkap radikal beberapa senyawa selain itu metode ini terbukti akurat, reliable dan praktis.
IC50 (Inhibition Concentration) merupakan parameter umum yang di gunakan untuk menginterpretasikan hasil pengujian metode DPPH. IC50 menunjukan kemampuan senyawa antioksidan untuk meredam 50% aktivitas radikal. Nilai IC50 didapatkan dengan cara mengganti nilai % penghambatan (nilai y) sebesar 50% pada peramaan regresi linier. Semakin tinggi nilai IC50 suatu bahan maka semakin rendah aktivitas antioksidan pada suatu bahan. Klasifikasi kekuatan aktivitas antioksidan suatu bahan :
Klasifikasi Kekuatan Aktivitas Antioksidan Metode DPPH
Nilai IC50(ppm) Klasifikasi
≤50 Sangat Kuat
51-200 Kuat
301-600 Lemah
>600 Sangat Lemah
0 comments:
Post a Comment