Proses penanganan segar padi siap panen usia 120 hari merupakan perlakuan yang di kerjakan mulai dari panen sampai dengan menjadi beras. Proses penanganan padi terdiri dari pre-processing, penggilingan (processing) dan pengepakan. Pre-processing dimaksudkan untuk membersihkan bagian yang tidak diinginkan serta memudahkan penggilingan dengan perlakuan meliputi panen, threshing (penggabahan), pengeringan dan penyimpanan sementara. Kriteria panen padi meliputi kadar air berkisar antara 25-27%, 70-110 hari, dan butir padi yang telah menguning sebanyak 80%. Tujuan penggabahan adalah untuk memisahkan tangkai padi dari butiran gabah dengan cara menggunakan alat tresher.
Pengeringan dibedakan menjadi pengeringan alami dan pengeringan buatan dengan tujuan menurunkan kadar air 14% , sehingga memudahkan kondisi gabah yang siap di giling dan aman untuk di simpan. Penyimpanan sementara gabah sebaiknya di ruangan yang bersuhu 30-40 derajat celcius dan RH 80% , sehingga kadar air tidak berubah .
Penggilingan (milling) menunjukan keseluruhan proses pengolahan gabah menjadi beras yaitu meliputi proses pembersihan, penghilangan sekam, kulit ari dan proses pemisahan beras yang di hasilkan berdasarkan ukurannya. Tujuan penggilingan adalah memisahkan beras dari bagian lainya yang tidak di kehendaki dan diinginkan dengan proses terdiri dari pembersihan biji utuh dari kotoran, pemecahan sekam, penghilangan lapisan katul, dan pemisahan hasil penggilingan.
Pengolahan padi menjadi beras di indonesia dapat di bedakan atas tiga cara yaitu secara tradisional di tumbuk dengan tangan, dengan mesin penggilingan secara kecil-kecilan serta dengan mesin penggilingan pada perusahaan padi komersil.
Pemanenan segar pada fase medium dough di sesuaikan dengan karakteristik padi pada umur tersebut. Pada fase medium dough, tidak di lakukan pengeringan karena pad fase ini bulir padi masih berukuran masih kecil dan rapuh sehingga setelah dilakukan penggabahan langsung di olah menjadi produk lain agar daya tahan simpannya lebih lama.
Pada tanaman padi terendam banjir fase medium dough, kadar air padi relatif tinggi dibandingkan kadar air gabah normal (>27%) untuk mencegah kerusakan selama distribusi dan penyimpanan pengeringan perlu dilakukan hingga kadar air mencapai 14%. Pada fase ini penggilingan juga tidak langsung di lakukan karena beras yang dihasilkan akan berwarna putih keruh dan persentase beras menir dan beras patah akan lebih besar sehingga harga jual lebih rendah.
Pengeringan dibedakan menjadi pengeringan alami dan pengeringan buatan dengan tujuan menurunkan kadar air 14% , sehingga memudahkan kondisi gabah yang siap di giling dan aman untuk di simpan. Penyimpanan sementara gabah sebaiknya di ruangan yang bersuhu 30-40 derajat celcius dan RH 80% , sehingga kadar air tidak berubah .
Penggilingan (milling) menunjukan keseluruhan proses pengolahan gabah menjadi beras yaitu meliputi proses pembersihan, penghilangan sekam, kulit ari dan proses pemisahan beras yang di hasilkan berdasarkan ukurannya. Tujuan penggilingan adalah memisahkan beras dari bagian lainya yang tidak di kehendaki dan diinginkan dengan proses terdiri dari pembersihan biji utuh dari kotoran, pemecahan sekam, penghilangan lapisan katul, dan pemisahan hasil penggilingan.
Pengolahan padi menjadi beras di indonesia dapat di bedakan atas tiga cara yaitu secara tradisional di tumbuk dengan tangan, dengan mesin penggilingan secara kecil-kecilan serta dengan mesin penggilingan pada perusahaan padi komersil.
Pemanenan segar pada fase medium dough di sesuaikan dengan karakteristik padi pada umur tersebut. Pada fase medium dough, tidak di lakukan pengeringan karena pad fase ini bulir padi masih berukuran masih kecil dan rapuh sehingga setelah dilakukan penggabahan langsung di olah menjadi produk lain agar daya tahan simpannya lebih lama.
Pada tanaman padi terendam banjir fase medium dough, kadar air padi relatif tinggi dibandingkan kadar air gabah normal (>27%) untuk mencegah kerusakan selama distribusi dan penyimpanan pengeringan perlu dilakukan hingga kadar air mencapai 14%. Pada fase ini penggilingan juga tidak langsung di lakukan karena beras yang dihasilkan akan berwarna putih keruh dan persentase beras menir dan beras patah akan lebih besar sehingga harga jual lebih rendah.