Komposisi Kimia Tepung Talas dan Proses Pembuatan Tepung Talas


Tepung merupakan produk yang memiliki kadar air rendah sehingga daya awetnya pun tinggi. Talas memiliki kandungan pati yang tinggi sehingga berpotensi di jadikan sebagai bahan baku tepung-tepungan. Pemanfaatan talas dalam bentuk tepung dapat mensubtitusi terigu sehingga dapat mengurangi ketergantungan akan terigu yang cukup tinggi. Selain itu dapat memperluas penggunanya menjadi berbagai bentuk pangan olahan yang akan memberikan keuntungan secara ekonomis. Umbi talas yang baik untuk di jadikan tepung adalah yang berumur 7-8 bulan karena pada umur tesebut rendemennya mencapai 42,4% dan supaya awet saat penyimpanan kadar air tepung talas maksimum 12%.


Komposisi Kimia Tepung Talas Pada Umumnya Dalam 100 Gram Bahan :





Tepung talas merupakan salah satu produk yang di hasilkan dari umbi talas segar, tepung talas mempunyai ciri-ciri sifat fisiokimia yang hampir sama dengan tepung kentang. Bila dibandingkan dengan kentang talas mengandung protein yang cukup tinggi 1,5-3,0% kalsium, fosfor dan sedikit lemak. Kandungan kalsium dan fosfor dari tepung talas lebih tinggi di bandingkan tepung tapioka, tepung sagu dan tepung beras. Kedua mineral ini sangat bermanfaat bagi pertumbuhan tulang dan gigi. Komposisi kimia tepung talas pada umumnya dapat di lihat pada tabel.

Keunggulan tepung talas jika dibandingkan dengan tepung umbi-umbian lainnya adalah daya mengikat air nya yang tinggi sehingga dapat menghasilkan produk olahan yang tahan lama.


Proses Pembuatan Tepung Talas 


Tahapan pembuatan tepung umbi-umbian yang lazim dilakukan yang baik pada skala industri, rumah tangga maupun menengah dan besar adalah meliputi proses pengupasan, pencucian, penyawutan, pengeringan dan penggilingan. Pada pembuatan tepung talas di lakukan proses perendaman terelebih dahulu untuk di olah lebih lanjut karena terkandung kadar oksalat yang cukup tinggi.

pembuatan tepung talas


Proses pembuatan tepung talas diawali dengan pencucian dan pengupasan umbi segar, setelah itu di tiris tipis dan direndam dengan air. Pengirisan di lakukan untuk mempercepat proses pengeringan, sedangkan perendaman di maksudkan untuk memberikan efek membersihkan. Selanjutnya di lakukan pengeringan pada suhu 50-60 derajat celcius agar kadar air mencapai 12%. Hasil pengeringan kemudian di giling dan di ayak agar ukuran tepung yang di hasilkan seragam.